Himbauan

SELAMAT DATANG PARA SAHABAT BLOGGER DI BLOG SEDERHANA KAMI "stokistnasabatang.blogspot.com". BLOG DARI STOKIST NASA BATANG G.3148 DAN MITRA DISTRIBUTOR RESMI PT NATURAL NUSANTARA (PT NASA) JOGJAKARTA DENGAN NO ID RESMI : N-413631 SEBAGAI MEDIA INFORMASI, IKLAN SERTA INFORMASI TENTANG MANFAAT DAN KHASIAT PRODUK HERBAL / ALAMI PT NASA. ANTARA LAIN : PRODUK AGROKOMLEK (PERTANIAN,PETERNAKAN,PERIKANAN) JUGA PRODUK KESEHATAN HERBAL, KECANTIKAN / PERAWATAN TUBUH, ALAT-ALAT / KEBUTUHAN RUMAH TANGGA JUGA INFO-INFO BERMANFAAT LAINNYA...HATI-HATI TERHADAP SEGALA BENTUK PENIPUAN (SMS/TELP) YANG MENGATAS NAMAKAN PT NATURAL NUSANTARA MAUPUN DISTRIBUTOR RESMINYA, CEK DULU ID CARD / TANDA PENGENAL DISTRIBUTORNYA. JIKA ANDA MERASA RAGU, CATAT NO ID-NYA ( MISAL N-413631 ) DAN SILAHKAN HUBUNGI CALL CENTER PT NASA DI NO LINE TELP : 0274-6499191 UNTUK KONFIRMASI / CEK ID CARD - NYA TERIMA KASIH, SALAM HANGAT SENANTIASA !!

CARA TANAM JERUK METODE NASA

Picture

I. PENDAHULUAN
Prospek agribisnis jeruk di Indonesia cukup bagus karena potensi lahan produksi yang luas. Melalui program peningkatan kualitas sumberdaya petani jeruk serta didukung dengan hasil inovasi teknologi pemupukan dan hormon alami, pengelolaan hama dan penyakit terpadu, serta sistem budidaya lainnya yang semuanya didasarkan pada semangat ramah lingkungan akan meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi jeruk dengan tetap menjaga Kelestarian lingkungan.

II. SYARAT PERTUMBUHAN
Perlu 6-9 bulan basah (musim hujan), curah hujan 1000-2000 mm/th merata sepanjang tahun, perlu air yang cukup terutama di bulan Juli-Agustus. Temperatur optimal antara 25-30 °C dan kelembaban optimum sekitar 70-80%. 

Kecepatan angin lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. Ketinggian optimum antara 1-1200 m dpl. Jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari. Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok, derajat keasaman tanah (pH tanah) adalah 5,5-6,5 .

Air tanah optimal pada kedalaman 150-200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Cara generatif
Biji diambil dari buah dengan memeras buah yang telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yang tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya hilang. Tanah persemaian diolah sedalam 30-40 cm dan dibuat petakan berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan.

Jarak petakan 0,5-1m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m2. Biji ditanam dalam alur dengan jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram larutan POC NASA + 1-2 cc/lt air. Persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupuk kandang, sekam, pasir (1:1:1) atau cukup dengan menggunakan tanah biasa disiram POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per 10-15 liter air.
3.1.2. Cara Vegetatif
Metode dengan cara penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. Untuk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (understam/rootstock) yang dipilih dari jenis jeruk dengan perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda.Varietas batang bawah yang biasa digunakan adalah Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange. Setelah penyambungan tunas pucuk atau penempelan mata tempel, segera disemprot menggunakan POC NASA (3-4 tutup/tangki ) + HORMONIK (1 tutup/tangki ).
3.1.2.1. Pengolahan Media Tanam
Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi untuk setiap jenis jeruk dapat dilihat pada data berikut ini: 
(a) Keprok dan Siem jarak tanam 5 x 5 m
(b) Manis : jarak tanam 7 x 7 m; 
(c) Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m; 
(d) Nipis : jarak tanam 4 x 4 m; 
(e) Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m; 
(f) Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m.

Lubang tanam dibuat 2 minggu sebelum tanam. Tanah bagian dalam dipisahkan dengan tanah dari lapisan atas. Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dengan 1-2 kg pupuk kandang dan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan. Pengembangbiakan Natural GLIO
@ 1-2 kemasan Natural GLIO dicampur 50-100 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. 
@ Selanjutnya didiamkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari + 1 minggu dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).
3.1.2.2. Teknik Penanaman
Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air untuk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan.  Sebelum ditanam, perlu dilakukan : 
(a) Pengurangan daun dan cabang yang berlebihan; 
(b) Pengurangan akar; 
(c) Pengaturan posisi akar agar jangan ada yang terlipat.

Setelah bibit ditanam, siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata dengan dosis ± 1 tutup POC NASA per liter air setiap pohon. Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASAAdapun cara penggunaan SUPER NASA adalah sebagai berikut: 
~ 1 (satu) botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk
~ Setiap 1 liter air di beri 10 larutan induk tadi di siramkan pada setiap pohon
~ Beri mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun bebas penyakit di sekitar bibit~ Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tidak menyentuh batang untuk menghindari busuk batang
~ Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. 
~ Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yang sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.

IV. PEMELIHARAAN TANAMAN
4.1. Penyulaman
Dilakukan pada tanaman yang tidak tumbuh.
4.2. Penyiangan
Gulma dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.
4.3. Pembumbunan
Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yang tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.
4.3. Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yang sakit, kering dan tidak produktif. Dari tunas-tunas awal yang tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam alkohol. Ranting yang sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
4.5. Pemupukan Susulan

   Umur (tahun)                    Dosis Pupuk Makro (gr/pohon)
                                               Urea  TSP    KCl 
                                               80    170   170 
          2                                      160  325   250 
                                              250  500   325 
          4                                      325  170   425 
          5                                      400  210   500 
          6                                      500  250   600 
                                              600  300   700
          8                                      700  325   780 
          9                                      780  390   850 
         10                                      850 425   900 
         >10

Sebaiknya dilakukan analisis tanah Dosis POC NASA mulai awal tanam : 
* 0-3 th --> 2-3 tutup/diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang setiap 4-5 bulan sekali (sesekali bisa disemprot ke daun)
* > 3 th --> 3-4 tutup/diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang setiap 3-4 bulan sekali (sesekali bisa disemprot ke daun)

Catatan : Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun  dosis 1 botol untuk + 200 pohon. 
Cara lihat pada Teknik Penanaman (Point 3.1.2.2.)
4.6. Penggunaan Hormonik
Hormonik dapat diberikan terutama setelah tanaman berumur 2 tahun, atau diberikan sejak awal lebih bagus. 
Caranya melalui penyiraman atau penyemprotan bersama dengan POC NASA (3-5 tutup POC NASA ditambah 1 tutup Hormonik).
4.7. Pengairan dan Penyiraman
Penyiraman jangan berlebih. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.
4.8. Penjarangan Buah
Pada saat pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan, bobot buah serta kualitas buah. Buah yang di buang meliputi yang sakit, tidak terkena sinar matahari ( di dalam rerimbunan daun) dan kelebihan buah dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama dan sisakan 2-3 buah

V. Hama dan Penyakit 
5.1. Hama
a. Kutu loncat (Diaphorina citri.)
Bagian diserang : Tangkai, kuncup daun, tunas, daun muda.
Gejala : Tunas kering, tanaman mati.
Pengendalian : Menggunakan BVR atau PESTONA.
Penyemprotan dilakukan menjelang dan saat bertunas, buang bagian yang terserang.
b. Kutu Daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii)
Bagian diserang : tunas muda dan bunga.
Gejala : daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa.
Pengendalian: menggunakan PESTONA atau Natural BVR.
c. Ulat Peliang Daun (Phyllocnistis citrella)
Bagian diserang : Daun muda
Gejala : Alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun muda mengkerut, menggulung dan rontok.
Pengendalian : Semprot dengan PESTONA, dan kemudian daun di petik dan di benamkan dalam tanah
d. Tunggau (Tenuipalsus Sp, Eriophyes sheldoni Tetranychus Sp)
Bagian diserang : tangkai, daun dan buah.
Gejala : bercak keperak-perakan atau coklat pada buah dan bercak kuning atau coklat pada daun. 
Pengendalian : semprotkan PESTONA atau Natural BVR.
e. Penggerek buah (Citripestis sagittiferella)
Bagian diserang : buah.
Gejala : lubang gerekan buah keluar getah.
Pengendalian : memetik buah yang terinfeksi, disemprot PESTONA pada buah berumur 2-5 minggu.
f. Kutu Penghisap daun ( Helopeltis antonii)
Bagian di serang : Tunas, daun muda dan pentil.
Gejala : Bercak coklat kehitaman dengan pusat berwarna lebih terang pada tunas dan buah muda, bercak di sertai keluarnya cairan buah yang menjadi Nekrosis
Pengendalian : Semprotkan PESTONA
g. Thrips (Scirtotfrips citri.)
Bagian diserang : tangkai dan daun muda.
Gejala : helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas, daun di ujung tunas menjadi hitam, kering dan gugur, bekas luka berwarna coklat keabu-abuan kadang disertai nekrotis.
Pengendalian : menjaga agar tajuk tanaman tidak terlalu rapat dan sinar matahari masuk ke bagian tajuk, hindari memakai mulsa jerami, dan kemudian gunakan PESTONA atau Natural BVR.
h. Kutu dompolon (Planococcus citri.)
Bagian diserang : tangkai  buah.
Gejala : Bekas berwarna kuning, mengering dan buah gugur Pengendalian : Gunakan PESTONA atau BVR dan Cegah datangnya semut sebagai vektor kutu
i. Lalat Buah ( Dacus sp )
Bagian diserang : buah yang hampir masak.
Gejala : lubang kecil di bagian tengah, buah gugur, belatung kecil di bagian dalam buah.
Pengendalian : gunakan Perangkap lalat Buah.

5.2. Penyakit
a. CVPD
Penyebab : Bacterium like orgasm) dengan vektor Kutu loncat Diaphorina citri
Bagian yang diserang : Silinder pusat (Phloem) Gejala : Daun sempit, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye
Pengendalian : gunakan bibit tanaman bebas CVPD, dan lokasi kebun minimal 5 KM dari kebun jeruk yang terserang CVPD
Gunakan Pestona atau Natural BVR untuk mengendalikan vektor.
b. Blendok
Penyebab : jamur Diplodia natalensis.
Bagian diserang : batang atau cabang.
Gejala : kulit ketiak cabang menghasilkan gom yang menarik perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering dan mengelupas.
Pengendalian : pemotongan cabang terinfeksi.
Bekas potongan diolesi POC NASA + Hormonik + Natural GLIO.
POC NASA dan Hormonik bukan berfungsi mengendalikan Blendok, namun dapat meningkatkan daya tahan terhadap serangan penyakit
c. Embun Tepung
Penyebab : jamur Oidium tingitanium.
Bagian diserang : daun dan tangkai muda.
Gejala : tepung berwarna putih di daun dan tangkai muda. Pengendalian : gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
d. Kudis
Penyebab : jamur Sphaceloma fawcetti.
Bagian diserang : daun, tangkai atau buah.
Gejala : bercak kecil jernih yang berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye.
Pengendalian : pemangkasan teratur, gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
e. Busuk buah
Penyebab : Penicillium sp, Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae.
Bagian diserang : buah.
Gejala : terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit.
Pengendalian : hindari kerusakan mekanis, gunakan Natural GLIO awal tanam
f. Busuk akar dan Pangkal batang
Penyebab : Jamur phyrophthora nicotianae
Bagian diserang : Akar, pangkal batang serta daun di bagian ujung
Gejala : Tunas tidak segar, tanaman kering
Pengendalian : Pengolahan dan pengairan yang baik, sterilisasi tanah pada waktu penanaman, buat tinggi tempelan minimum 20 cm dari permukaan tanah dan gunakan Natural Glio pada awal tanam
g. Buah gugur prematur
Penyebab : Jamur Fusarium sp, Colletotrichum sp, Altemaria sp.
Bagian yang diserang : Buah dan Bunga
Gejala : 2-4 minggu sebelum panen buah gugur.
Pengendalian : Gunakan Natural Glio pada awal tanam
h.Jamur Upas
Penyebab : Upasia salmonicolor
Bagian yang di serang : Batang
Gejala : Retakan melintang pada batang dan keluarnya GOM, batang kering dan sulit di kelupas
Pengendalian : Kulit yg terinfeksi di kelupas dan di olesi Fungisida yg mengandung tembaga dan belerang, kemudian potong cabang yang terinfeksi

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi masalahnya, dapat di pergunakan pestisida kimia yang di anjurkan PPL, agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tdk mudah oleh air hujan bisa di tambahkan perekat perata Nasa Aero 810 dengan Dosis +/- 5 ml ( 1/2 tutup botol Aero 810 pertangki

VI. Panen
Buah jeruk dipanen saat masak optimal berumur + 28-36 minggu, tergantung jenis/varietasnya. Buah dipetik dengan menggunakan gunting pangkas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

UPDATE TERBARU KATALOG PRODUK PT NATURAL NUSANTARA

PRODUK KESEHATAN DAN PERAWATAN TUBUH ACAIPLUS Kode :  ACAI  Rp. 230.000 Stock :  Ready